Pertama penyebnya mereka pikir Islam hanya akan
Berjaya kalau dapat mendiskreditkan
agama lain sehingga para penganut agama Islam akan merasa agamanya benar. Sebenarnya orang orang Islam di Indonesia memiliki banyak pertanyaan dan keraguan tentang Islam didalam hati mereka, setiap kali mendengar ceramah para ustadz, ulama dan para ahli Quran mereka merasa bawa agama Islam itu benar, yang mereka rasakan hanya sebuah misunderstanding saja. Tidak lama kemudian mereka akan punya pertanyaan, dan mereka biasanya coba menanyakan kepada teman yang sholat lima waktu dan yang separuh bahasanya adalah Arab, yang selalu bicara dengan menggunakan antum dan lain sebagainya. Jawaban yang diberikan akan menggebu gebu sambil menjelekkan agama yang lain, dan orang tersebut akan menggunakan ayat ayat suci AlQuran yang fantastis.
Sekali lagi orang yang ragu tersebut akan melakukan tahajud dan memohon petunjuk dari Allah SWT sambil memohon ampunan dosa karena telah meragukan Allah SWT yang sebenarnya tidak ada. Seandainya para ulama tidak mencaci maki agama agama kafir maka hal itu akan membuat para Islamist semakin percaya pada keraguan mereka terhadap Mohammad SAW, Allah SWT dan Islam. Seandainya Islamphobia tidak ada untuk mengkritik mungkin para Islamist akan merajalela dan semakin percaya dengan apa yang di ajarkan Islam. Kritik kritik yang di sampaikan oleh kafir tentang Islam kepada Islamist kadang terdengar baru di telinga mereka karena rata rata orang Islam yang tidak menempuh pendidikan Bahasa Arab atau belajar Ilmu agama Islam dan AlQuran secara mendalam mereka hanya punya pengetahuan tentang Isiam 10–20%, mereka yang kuliah jurusan agama juga hanya tahu 40–50% saja, kalau mereka nebekuni terus secara serius mungkin sebelum berakhir hidup mereka bisa tahu 55%.
Dalam Islam para Ustad berusaha menutupi cerita yang buruk dari Allah SWT atau Mohammad SAW. Para Islamist rindu untuk tahu tentang sejarah Islam yang sesungguhnya. Sejarah yang diceritakan dari tahun ke tahun tanpa putus dan punya bukti yang jelas sehingga mereka juga bisa bercerita kepada orang lain, sayangnya tidak ada.
Keterbatasan ini di tutupi dengan melakukan penyerangan kepada kaum kafirun. Mereka tidak menceritakan hal hal yang sifatnya serangan kepada kaum kafir, tetapi mereka mencoba mencerna cerita cerita yang mereka ciptakan sendiri tentang agama kafir di antara para Islamist untuk memperkokoh Islam. Menurut para Islamist Islam adalah agama terakhir yang sudah sempurna. Muhammad adalah Nabi Agung yang terakhir. Coba tanyakan pada orang Islam apakah tingkah laku Mohammad SAW sudah terpuji bagi orang Islam? Mereka akan menjawab sudah, tetapi di dalam hati mereka sebenarnya malu terhadap Muhammad SAW. Hal hal yang di pendam ini lah yang membuat para Ustadz dan penceramah Islam berusaha membangkitkan semangat keislaman di tanah air dengan menyerang kaum kafir. Kadang kadang di media sosial pun seandainya ada cerita miring tentang Muhammad, mereka melakukan Jihad Pena, mereka akan menyumpahi orang yang menulis hal tersebut, memang hanya satu atau dua saja tetapi tetap ada perlawanan. Seharusnya mereka bisa membantah secara Ilmiah, tetapi memang tidak ada jawabannya.
Bayangkan setiap tahun orang yang naik haji bermatian di tanah suci. Semakin tahun semakin banyak. Orang Islam bangga mati di Mekkah, padahal kematian mereka karena pemerintah Arab Saudi sudah kewalahan mengurus haji yang terus bertambah tetapi fasilitasnya tidak mendukung. Tidak ada Surah yang menyatakan seandainya mati saat naik haji pasti masuk surga. Adakah?
Komentar
Posting Komentar